Senin, 28 Februari 2011

pencegahan kanker serviks segera

JAKARTA: Lembaga advokasi Perempuan Peduli Kanker Serviks (PPKS) pada usianya yang kedua tahun mengadakan program pemeriksaan kanker serviks gratis bagi kaum perempuan, dalam acara Women Health Expo yang berlangsung hingga hari ini di Gedung Smesco, Jakarta.

Program pencegahan kanker serviks tersebut terdiri dari layanan IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) gratis bagi kaum perempuan untuk deteksi dini kanker serviks. Selain itu juga ada talkshow yang memberikan informasi lengkap tentang pentingnya vaksinasi kanker serviks, serta informasi pencegahannya yang dilakukan di booth PPKS.

Hendria Kesek, koordinator PPKS, mengatakan kanker serviks sangat dapat dicegah. Namun sayangnya penyakit ini tidak menunjukkan gejala, sehingga seringkali kaum perempuan baru menyadari saat dirinya sudah terkena penyakit ini di stadium lanjut.

Berdasarkan data hasil pemeriksaan pap smear yang dilakukan Yayasan Kanker Indonesia, di Klinik YKI Menteng, YKI Lebak Bulus, dan pasien di luar klinik YKI, katanya, terdapat peningkatan temuan kasus kelainan sel (lesi) pra kanker dari 2009 yang sebesar 0,41% menjadi 0,47% pada 2010.

Menurut dia, temuan tahap awal perkembangan sel kanker inilah yang menjadi tujuan deteksi dini, sehingga kemungkinan besar masih bisa disembuhkan. "oleh karena itu kami dari PPKS tidak bosan-bosannya menginformasikan mengenai bahaya kanker serviks, dan mengajak para perempuan untuk segera melakukan pencegahan, lewat deteksi dini secara teratur dan vaksinasi kanker serviks yang saat ini sudah tersedia," ungkapnya dalam rilis PPKS hari ini.

PPKS adalah lembaga advokasi di bawah YKI, beranggotakan para perempuan dan survivor kanker serviks (perempuan yang telah sembuh dari kanker serviks), yang peduli dan mau secara aktif melakukan kampanye penegahan kanker serviks kepada masyarakat.

Organisasi yang didukung oleh PT Glaxo Smith Kline (GSK) ini pada tahun lalu mengadakan program Pap Smear Gratis yang mendapat animo sangat baik dari masyarakat, dan diikuti oleh hampir 3.000 perempuan dari target awal 2.000 orang.

Penyediaan layanan IVA gratis dalam acara Women Health Expo ini, kata Hendria, dapat diikuti oleh kaum perempuan selama kegiatan itu berlangsung (18-19 Februari). Metode IVA merupakan salah satu bentuk deteksi dini kanker serviks, selain pap smear.

Deteksi dini, katanya, merupakan pencegahan sekunder terhadap kanker serviks. IVA dilakukan dengan cara mengoleskan asam asetat pada serviks (leher rahim) oleh dokter atau tenaga medis, yang kemudian diamati hasilnya dengan mata telanjang. Hasil pemeriksaan IVA dapat diketahui saat itu juga, karena metode ini tidak memerlukan pemeriksaan laboratorium.

"Metode ini cukup akurat dengan biaya yang lebih efisien. Dengan adanya metode IVA para perempuan yang ingin melakukan vaksinasi pencegahan kanker serviks tidak perlu menunggu lama, karena saat itu juga akan langsung diketahui hasilnya," ujarnya.

Pemberian layanan IVA secara gratis ini dilakukan oleh Female Cancer Program (FCP) bekerja sama dengan FKUI/RSCM, dan didukung oleh PT GSK, sebagai upaya meningkatkan kesadaran kaum perempuan untuk peduli dan tidak menunda untuk melakukan deteksi dini penyakit kanker serviks